KEBODOHAN MENYERET KEPADA PERBUATAN BURUK

KEBODOHAN MENYERET KEPADA PERBUATAN BURUK

Asal mula yang menjerumuskan manusia kepada keburukan adalah kebodohan. Dengan ketiadaan ilmu manusia akan terseret kepada bahaya yang besar, atau menyangka bahwa sesuatu dapat mendatangkan manfaat yang besar. Oleh karena itu, para sahabat berkata, “Setiap yang mendurhakai Allah berarti dia orang yang bodoh.” Mereka memahami hal tersebut berdasarkan penafsiran mereka terhadap firman Allah Taala:

اِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ

Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat.” (QS an-Nisa’: 17)

Dan firman-Nya:

وَاِذَا جَاۤءَكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِنَا فَقُلْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَۙ اَنَّهٗ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوْۤءًاۢ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَصْلَحَ فَاَنَّهٗ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, Salamunalaikum (selamat sejahtera untuk kalian). Rabb kalian telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barangsiapa berbuat kejahatan di antara kalian karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Mahapengampun, Mahapenyayang.” (QS al-An’am: 54)

Berdasarkan hal itu, setiap kondisi yang di dalamnya banyak terjadi keburukan dan kemaksiatan disebut masa jahiliah, karena melakukan keburukan dan kemaksiatan sama saja dengan melakukan kebodohan.

Qatadah berkata, “Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersepakat bahwa setiap yang mendurhakai Rabbnya, maka dia berada dalam kebodohan, baik disengaja maupun tidak. Dan setiap yang mendurhakai Allah, maka dia bodoh.”

Mujahid dan adh-Dhahhak berkata, “Bukanlah suatu kebodohan bahwa seseorang itu tidak mengetahui yang halal dan yang haram, akan tetapi kebodohan itu adalah ketika seseorang melakukan apa yang diharamkan.”

Ikrimah berkata, “Dunia semuanya adalah kebodohan.”

Hasan al-Bashri ditanya tentang kebodohan. Dia menjawab, “Mereka adalah kaum yang tidak mengetahui hak mereka dari kewajiban mereka.” Lalu dikatakan kepadanya, “Bagaimana pendapat engkau jika mereka telah mengetahuinya?” Ia menjawab, “Hendaklah mereka keluar darinya.”

Baca juga: PENYEBAB PANJANG ANGAN-ANGAN DAN SOLUSINYA

Baca juga: TERHAPUSNYA ILMU DAN TERSEBARNYA KEBODOHAN

Baca juga: LAPANG DADA DAN TIDAK TERGESA-GESA

(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)

Serba-Serbi