ISLAM ADALAH SISTEM YANG SEMPURNA

ISLAM ADALAH SISTEM YANG SEMPURNA

Islam adalah agama samawi yang paling utama dan paling lurus, agama yang menempatkan semua hak pada posisi yang semestinya.

Menyangkut ibadah, Islam menetapkan peribadahan hanya ditujukan kepada Allah Ta’ala, tanpa sekutu bagi-Nya. Allah Ta’ala adalah satu-satunya Pencipta. Oleh karena itu, ibadah wajib ditujukan hanya kepada-Nya. Allah Ta’ala adalah satu-satu-Nya yang berhak dicintai dan diagungkan karena Zat-Nya. Oleh karena itu, tujuan dan amalan harus diarahkan untuk-Nya dan kepada-Nya.

Sujud, rukuk, penyembelihan yang dimaksudkan sebagai ibadah, dan takarub tidak boleh dilakukan kecuali untuk Allah. Barangsiapa melakukan sujud, rukuk, atau menyembelih untuk selain Allah sebagai bentuk penghormatan dan takarub, maka ia adalah kafir dan menyekutukan Allah. Barangsiapa menyekutukan Allah, maka Allah mengharamkan baginya Surga. Tempat kembalinya adalah Neraka. Tiada penolong bagi orang-orang yang zalim.

Menyangkut perang, Allah menyebut perdamaian dengan assalm, karena ia mengandung keselamatan, tiada permusuhan, dan tiada kezaliman. Akan tetapi, barangsiapa menentang agama dan dakwah Islam, maka ia diperangi, agar tidak ada lagi fitnah dan seluruh agama milik Allah.

Orang kafir, sekalipun ia kafir, selama ia mau membayar jizyah dengan merendahkan diri dan tunduk kepada hukum-hukum Islam, darah dan hartanya wajib dilindungi. Ia akan hidup aman di bawah naungan Islam dan perlindungan kaum muslimin.

Menyangkut kekuatan dan pertahanan agama dan jiwa, Islam memerintah kita untuk melakukan persiapan, waspada, berjaga-jaga, serta tindakan yang dapat menimbulkan kemarahan dan rasa takut musuh.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْ

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kudakuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah, musuh kalian dan orangorang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya.” (QS al-Anfal: 60)

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا يَطَـُٔوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ

Dan tidak (pula) mereka menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orangorang kafir dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyianyiakan pahala orangorang yang berbuat baik.” (QS at-Taubah: 120)

Menyangkut persatuan dan keteguhan dalam menghadapi musuh, Islam memerintah kita bersatu, bersaudara, dan tidak berpecah-belah. Perpecahan merupakan senjata penghancur yang menyebabkan terpecahnya barisan serta terbelahnya tujuan.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا

Dan berpeganglah kalian semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian berceraiberai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (masa jahiliah) bermusuhmusuhan. Maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu menjadilah kalian karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara, dan kalian telah berada di tepi jurang Neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian darinya.” (QS Ali ‘Imran: 103)

Allah Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian memerangi pasukan (musuh), maka berteguhhatilah kalian dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kalian beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian berbantah-bantahan yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS al-Anfal: 45-46)

Persatuan iman dan agama merupakan persatuan yang bermanfaat. Setiap individu berhimpun dalam rangka membela keyakinan dan agama mereka. Kesamaan agama dan akidah merupakan unsur terbesar persatuan, karena pembelaan manusia kepada agama dan akidah jauh lebih penting dibandingkan pembelaan kepada negara dan nasionalisme. Tidak ada kebahagiaan bagi manusia di dunia dan di akhirat kecuali dengan agamanya. Adapun negara dan nasionalisme bukanlah termasuk agama. Manusia dapat hidup bahagia selama agamanya benar, sekalipun ia tidak hidup di negaranya atau di tengah-tengah bangsanya sendiri.

Islam telah memerintahkan banyak syariat yang dapat memperbaiki persatuan ini. Salat lima waktu secara berjamaah di masjid merupakan sarana persatuan, khususnya di antara penduduk lingkungan yang berdekatan. Salat Jumat merupakan sarana persatuan yang lebih luas lagi. Adapun hari Arafah dan hari Nahr merupakan sarana persatuan bagi kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia, dari timur hingga barat, selain berbagai manfaar besar lainnya dalam pertemuan-pertemuan ini.

Menyangkut muamalah antara sesama manusia, Islam memerintahkan untuk memberikan setiap hak kepada pemiliknya. Diri sendiri memiliki hak, dan kita harus memberikan hak itu kepadanya. Keluarga punya hak, dan kita wajib memberikan hak itu kepada mereka. Kawan-kawan punya hak, dan kita tidak boleh menghalangi mereka dari hak itu. Orang yang bermuamalah dengan kita memiliki hak, dan kita harus menunaikan haknya. Bermuamalahlah dengan orang lain dengan jujur dan penjelasan yang cukup. Jangan menipu atau menyembunyikan suatu penjelasan dalam muamalah. Barangsiapa melakukan kecurangan, maka ia bukan dari golongan kita.

Menyangkut perjanjian antara kita dan orang lain, Islam memerintahkan kita menepati perjanjian dan melarang berkhianat, sekalipun perjanjian itu kita lakukan dengan orang kafir. Jika mempunyai perjanjian dengan orang kafir kita wajib memenuhi perjanjian itu. Jika khawatir mereka mengkhianati perjanjian, kita tetap tidak boleh mengkhianati mereka. Yang boleh kita lakukan adalah memberitahukan kepada mereka bahwa tidak ada lagi perjanjian antara kita dan mereka.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْۢبِذْ اِلَيْهِمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْخَاۤىِٕنِيْنَ

Dan jika kamu (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berkhianat.” (QS al-Anfal: 58)

Islam memerintahkan semua akhlak mulia, baik global maupun terperinci, serta melarang akhlak tercela, baik global maupun terperinci. Barangsiapa mau memerhatikan Islam dengan cermat, niscaya ia akan mendapati Islam sebagai agama kebenaran yang menjamin kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, baik bagi individu, masyarakat maupun pemerintahan.

Islam adalah agama yang setiap orang wajib berpegang-teguh kepadanya dan mendakwahkannya. Oleh karena itu, panjatkanlah puji syukur kepada Rabb kalian, wahai kaum muslimin, karena Dia telah mengaruniakan kepada kalian nikmat dengan agama ini. Pertahankanlah nikmat ini dengan melaksanakan ajaran yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara lahir dan batin, secara rahasia maupun nyata. Sesungguhnya jika kalian berpaling darinya, niscaya tak lama sesudahnya nikmat itu akan dicabut dari kalian dan diwariskan kepada orang lain.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْۙ ثُمَّ لَا يَكُوْنُوْٓا اَمْثَالَكُمْ

Dan jika kalian berpaling, niscaya Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum yang lain. Dan mereka tidak akan seperti kalian (ini).” (QS Muhammad: 38)

Jika suatu nikmat disyukuri, maka ia akan lestari dan bertambah. Bila dikufuri, ia akan musnah.

Baca juga: ISLAM ADALAH AGAMA YANG MEMPERBAIKI MASYARAKAT

Baca juga: KEWAJIBAN MASUK KE DALAM ISLAM SECARA MENYELURUH

Baca juga: KEUTAMAAN AKHLAK YANG BAIK

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Akidah