HASIL USAHA MAKSIAT, CELAKA DUNIA DAN AKHIRAT

HASIL USAHA MAKSIAT, CELAKA DUNIA DAN AKHIRAT

Salah satu kaedah yang pasti dalam agama Islam adalah seseorang tidak boleh mengambil harta seorang muslim kecuali dengan izin atau ridanya. Banyak dalil yang menunjukkan hal itu, di antaranya adalah,

Allah Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا! لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil.” (QS an-Nisa’: 29)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ، هَذَا فِي شَهْرِكُمْ، هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا

Sesungguhnya darah kalian dan harta kalian haram atas kalian (yakni tidak boleh diganggu-pen), seperti keharaman harimu ini di bulanmu ini di negerimu ini.” (HR Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ، وَمَالُهُ، وَعِرْضُهُ

Setiap muslim atas muslim lainnya haram (tidak boleh diganggu) darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” (HR Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلَا! لَا تَظْلِمُوا! أَلَا! لَا تَظْلِمُوا! أَلَا! لَا تَظْلِمُوا! إِنَّهُ لَا يَحِلُّ مَالُ امْرِئٍ إِلَّا بِطِيبِ نَفْسٍ مِنْهُ

Ingatlah, janganlah kamu berbuat zalim! Ingatlah, janganlah kamu berbuat zalim! Ingatlah, janganlah kamu berbuat zalim! Sesungguhnya harta seseorang tidak halal kecuali (yang diberikan) dengan keridaan hatinya.” (HR Ahmad. Isnadnya daif, tetapi riwayat ini dikuatkan dengan riwayat-riwayat lain sehingga menjadi sahih. Hadis ini dipandang sahih oleh Syekh Syu’aib al-Arnauth dan Syekh al-Albani)

Bahaya Memakan Harta Haram

Dari sisi rasa dan rupa, mungkin tidak ada beda antara makanan yang didapatkan dengan cara yang halal dan dengan cara yang haram, namun konsekuensi buruk dari mengonsumsi makanan yang haram sangat banyak. Contohnya adalah doa yang dipanjatkan tidak dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla, sebagaimana telah dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ! إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ، لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا. وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ. فَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ! كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا. إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ} [المؤمنون: 51] وَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا! كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} [البقرة: 172]

Wahai manusia, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla adalah baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman, sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya.

Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Wahai para rasul, makanlah yang baik-baik dan beramal-salehlah. Sungguh, Aku Mahamengetahui apa yang kalian kerjakan.’

Dia berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami berikan kepada kalian.’

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku,’ padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram. Jika begitu keadaannya, bagaimana doanya akan dikabulkan? (HR Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi dll)

Akibat buruk dari harta haram lainnya adalah bahwa Allah Azza wa Jalla tidak akan menerima sedekah yang berasal dari barang haram. Hal itu karena Allah Azza wa Jalla adalah baik (suci), tidak menerima kecuali yang baik (suci).

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ، وَلَا صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ

Salat tanpa bersuci tidak akan diterima, demikian juga sedekah dari ghulul (tidak akan diterima).” (HR Muslim)

Juga termasuk akibat buruk dari harta haram adalah bahwa daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka Neraka lebih pantas baginya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ! إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ. النَّارُ أَوْلَى بِهِ

Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya (pemilik) daging yang tumbuh dari yang haram tidak akan masuk Surga. Neraka lebih pantas baginya.” (HR Ahmad. Disahihkan oleh Syekh Syu’aib al-Arnauth dan Syekh al-Albani)

Bentuk-bentuk Memakan yang Haram

Bentuk-bentuk makanan haram sangat banyak. Oleh karena itu, kita harus mewaspadainya.

Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Memakan (harta) dengan batil ada dua bentuk.

1️⃣ Dengan bentuk kezaliman (mengganggu hak orang lain), seperti merampas, khianat, dan mencuri.

2️⃣ Dengan bentuk permainan, seperti perjudian dan bermain musik.”

Imam adz-Dzahabi juga berkata, “Para ulama berkata, ‘Termasuk dalam bab ini adalah orang yang mengambil upeti, orang yang melakukan khianat, … pencuri, …, pemakan riba, pemberi riba, pemakan harta yatim, orang yang bersaksi palsu, orang yang meminjam barang lalu mengingkarinya, pemakan suap, orang yang mengurangi takaran dan timbangan, orang yang menjual barang cacat namun menutupinya, penjudi, tukang sihir, peramal dengan bintang, pembuat gambar atau patung makhluk bernyawa, pelacur, perempuan yang dibayar untuk menangisi kematian, orang yang mengambil upeti orang lewat, guide yang mengambil upah tanpa sepengetahuan penjual, orang yang memberi informasi kepada pembeli dengan harga yang lebih (dari harga sebenarnya), orang yang menjual orang merdeka lalu memakan hasilnya.”

Itulah di antara dosa dan bahaya mengambil harta orang dengan cara batil dan memakannya. Sebagaimana insan yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla, janganlah kita nekat, yang mengkibatkan celaka dunia dan akhirat. Hendaklah kita segera bertobat sebelum terlambat, karena cepat atau lambat, kita semua pasti akan menghadap Allah yang Mahamenghisab amal seluruh umat. Dan Allah mencintai orang-orang yang bertobat.

Kita memohon taufik kepada Allah Azza wa Jalla agar Dia membimbing kita kepada perkara yang Dia cintai dan ridai. Sesungguhnya Dia Mahapemurah dan Mahasuci.

Baca juga: CURANG DALAM TAKARAN DAN TIMBANGAN

Baca juga: MENGAMBIL HARTA YANG DIHALALKAN DAN MENINGGALKAN HARTA YANG DIHARAMKAN

Baca juga: MANAKAH DI ANTARA HARTAMU YANG MENJADI BAGIANMU?

(Ustaz Abu Isma’il Muslim al-Atsari)

Disalin dari: https://almanhaj.or.id/6588-hasil-usaha-maksiat-celaka-dunia-dan-akhirat.html

Serba-Serbi