Menurut bahasa, fitnah berarti musibah, cobaan, dan ujian.
Fitnah sangat beragam. Semakin lama fitnah semakin banyak dan dahsyat, dan terus bermunculan di akhir zaman. Sepanjang hayatnya manusia selalu berdampingan dengan fitnah. Sebagian dari mereka sedikit bersentuhan dengan fitnah, dan sebagian lagi banyak bersentuhan.
Di antara fitnah adalah fitnah anak, istri, dan harta. Allah Ta’ala memberitakan bahwa harta dan anak adalah fitnah. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). Dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS at-Taghabun: 15)
Barangsiapa lebih mendahulukan kecintaan kepada harta, anak, negeri, sanak keluarga, perniagaan, tempat tinggal daripada kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka tunggulah akibat yang sangat menyedihkan.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Katakanlah, ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kalian sukai lebih kalian cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS at-Taubah: 24)
Janganlah kita mendahulukan kecintaan kepada mereka di atas kecintaan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Janganlah kita mendahulukan ketaatan kepada mereka di atas ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Berhati-hatilah! Jangan sampai karena mereka kita menjadi tersibukkan, sehingga meninggalkan hal-hal yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isteri kalian dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian, maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka.” (QS at-Taghaabun: 14)
Firman-Nya, “Maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka,” bukan berarti kamu memusuhi, menjauhi, dan memboikot istri dan anak. Maknanya adalah kamu berhati-hati terhadap fitnah istri dan anak. Berhati-hatilah agar jangan sampai kamu memihak mereka ketika terjadi pertentangan antara kecintaan kepada mereka dan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kita harus mengutamakan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya daripada kecintaan kepada harta dan anak. Dengan demikian Allah Ta’ala akan memperbaiki harta dan anak-anak kita.
Baca juga: FITNAH KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
Baca juga: FITNAH MANUSIA
Baca juga: HAK ANAK ADALAH AYAH MEMILIHKAN CALON IBUNYA
(Syekh Shalih bin Fauzan al-Fauzan)