DUA DUKUNGAN MORIL DALAM DAKWAH RASULULLAH

DUA DUKUNGAN MORIL DALAM DAKWAH RASULULLAH

Setelah sepuluh hari mengalami cobaan yang sangat keras di Thaif, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali ke Makkah dalam keadaan gundah. Setiba di Qarnuts Tsa’alib −Qarnul Manazil− beliau menengadah. Beliau mendapati dirinya berada di bawah naungan awan. Di atas awan itu terdapat malaikat Jibril yang memanggilnya dan berkata, “Sesungguhnya Allah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan menyaksikan perlakuan mereka terhadapmu. Allah telah mengutus kepadamu malaikat gunung yang siap engkau perintahkan apa saja terhadap mereka.”

Malaikat gunung memanggil beliau dan mengucapkan salam.

“Wahai Muhammad, jika engkau mau, aku akan timpakan kedua gunung Akhsyab itu kepada mereka,” ucap malaikat gunung menawarkan diri.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas, “Aku malah berharap suatu saat nanti Allah memunculkan dari anak keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.”

Pengutusan malaikat gunung menjadi dukungan moril yang sangat besar bagi beliau.

Sebelum memasuki Makkah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan dukungan moril yang lain, yaitu berimannya sejumlah jin dengan risalahnya.

Ketika itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang menetap beberapa hari di Wadi Nakhlah, dekat Makkah. Selama masa tersebut Allah mengutus beberapa jin kepada beliau untuk mendengarkan al-Qur’an dan beriman kepadanya.

Allah Ta’ala telah menurunkan dukungan moril kepada Nabi-Nya dengan dua peristiwa itu sehingga beliau bangkit dengan penuh semangat dalam berdakwah kepada Allah tanpa menghiraukan berbagai macam permusuhan dari kaumnya.

Baca sebelumnya: BERDAKWAH KE THAIF

Baca sesudahnya: MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADA PENDUDUK MAKKAH

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah