CARA MENGOBATI PENYAKIT AIN

CARA MENGOBATI PENYAKIT AIN

Ain adalah sesuatu benar-benar ada, baik secara syari maupun hissi.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ

Dan sungguh orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka.” (QS al-Qalam: 51)

Ibnu Abbas dan lainnya menafsirkan, “Maksudnya adalah mereka ingin mencelakakanmu melalui penglihatan mereka.”

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْعَيْنُ حَقٌّ. وَلَوْ كَانَ شَىْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ، سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ. وَإِذَا اسْتُغْسِلْتُمْ، فَاغْسِلُوا

Ain benar-benar ada. Seandainya ada yang mendahului takdir, maka itu pastilah ain. Jika kamu disuruh mandi, maka mandilah.” (HR Muslim)

Dalam hadis lain disebutkan bahwa Amr bin Rabi’ah melewati Sahl bin Hunaif yang sedang mandi. Ia berkata, “Aku tidak pernah melihat kulit seindah kulit yang kulihat hari ini, seperti kulit gadis.”

Tak tama kemudian Sahl jatuh sakit. Ia dibawa ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang-orang berkata kepada beliau, “(Wahai Rasulullah), segera selamatkanlah Sahl. Ia terbaring tak berdaya.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya,

مَنْ تَتَّهِمُوْنَ بِهِ

Siapa yang kalian curigai?

Mereka menjawab, “Amr bin Rabi’ah.”

Beliau pun bersabda,

عَلَامَ يَقْتُلُ أًحَدُكمْ أَخَاهُ؟ إِذَا رَأَى أًحَدُكمْ مِنْ أَخِيْهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ 

Mengapa salah seorang dari kalian ingin membunuh saudaranya? Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan pada diri saudaranya, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan baginya.”

Kemudian beliau meminta air dan memerintahkan Amr berwudu. Maka Amr pun membasuh wajahnya, kedua tangannya hingga siku, kedua kakinya hingga lutut, serta bagian dalam sarungnya. Lalu beliau memerintahkan agar air itu dituangkan ke tubuh Sahl. (HR an-Nasa-i dan Ibnu Majah)

Dalam redaksi lain disebutkan bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh Amr mengguyurkan air di bejana dari belakang Sahl. (HR an-Nasa-i dan Ibnu Majah)

Pada kenyataannya, ain memang terjadi dan tidak dapat diingkari.

Ain perlu diatasi. Cara mengobati penyakit ain adalah sebagai berikut:

1. Membaca Doa

Pengobatan dengan doa adalah sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَا رُقْيَةَ إِلَّا مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ

Tidak dilakukan rukiah kecuali karena ain dan sengatan binatang berbisa.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Jibril ‘alaihissalam pernah merukiah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan doa,

بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ. اللَّهُ يَشْفِيكَ، بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ

Dengan nama Allah aku merukiahmu dari segala yang menyakitimu, dari kejahatan semua makhluk atau mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku merukiahmu.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad)

2. Mandi

Mengobati penyakit ain dapat dengan mandi, sebagaimana yang diperintahkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Amr bin Rabi’ah dalam hadis di atas, kemudian mengguyurkan airnya ke orang yang terkena penyakit ain .

Adapun mengambil air kencing atau tinja orang tersebut untuk pengobatan, maka hal itu tidak ada landasan syariatnya. Begitu juga mengambil tanah jejak kaki orang tersebut.

Pengobatan yang sesuai syariat, sebagaimana hadis di atas, adalah pelaku ain membasuh anggota badan dan bagian dalam sarungnya. Termasuk dalam hal ini adalah membasuh bagian dalam sorban, peci, dan pakaiannya. Wallahu a’lam.

Menjaga diri dari ain sebagai tindakan pencegahan diperbolehkan dan tidak menafikan tawakal kepada Allah Ta’ala. Bahkan itu merupakan sikap tawakal. Sebab, tawakal adalah berserah diri kepada Allah Ta’ala dengan melakukan sebab yang diperbolehkan atau diperintahkan syariat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memohon perlindungan dari ain untuk cucu beliau, Hasan dan Husain. Beliau berdoa,

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

Aku mohonkan perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan dan binatang berbisa, dan dari segala pandangan mata yang buruk.”

Lalu beliau bersabda,

هَكَذَا كَانَ إِبْرَاهِيْمُ يُعَوِّذُ وَإِسْحَقَ وِإِسْمَاعِيلَ عَلَيْهِمُ السَّلَام

Beginilah Nabi Ibrahim memohonkan perlindungan bagi Ishaq dan Ismail ‘alaihimussalam.” (HR al-Bukhari, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi)

Baca juga: HAKIKAT AIN (PANDANGAN MATA YANG MENCELAKAKAN)

Baca juga: AL-FATIHAH ADALAH PENYEMBUHAN HATI DAN BADAN

Baca juga: RUKIAH YANG DIPERBOLEHKAN DAN RUKIAH YANG DILARANG

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Serba-Serbi