Agama Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh, yang mencakup segala kemaslahatan manusia hingga Hari Kiamat.
Allah Ta’ala berfirman:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku bagi kalian, dan telah Aku ridai Islam sebagai agama kalian.” (QS al-Mai’dah: 3)
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang wukuf di padang Arafah pada haji Wada’, ayat ini turun kepada beliau “Pada hari ini telah Aku sempurnakan,” dan seterusnya.
Ayat ini termasuk ayat terakhir dari al-Qur’an yang mulia yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, atau bahkan ayat yang paling akhir diturunkan. Sesudah ayat ini turun, yaitu sepulang beliau ke Madinah pasca Haji Wada’ beliau hidup dalam masa yang singkat.
Ayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak wafat kecuali Allah menyempurnakan Agama Islam dengan beliau.
Dalam ayat ini terdapat bantahan terhadap ahli bidah yang mengada-adakan ajaran-ajaran baru (bidah), lalu menisbatkannya kepada agama Islam, padahal ajaran-ajaran baru bukan bagian dari Islam. Manusia mana pun yang datang membawa tambahan dalam agama ini, maka ia tertolak, sebagaimana hadis Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ، فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa mengada-adakan (suatu perkara baru) dalam urusan (agama) kami ini yang bukan bagian dari ajarannya, maka ia ditolak.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Dalam ayat ini terkandung bantahan terhadap orang-orang yang mencela Islam dengan berkata bahwa Islam tidak sesuai untuk setiap zaman dan tempat. Contohnya adalah seruan sebagian orang di zaman ini yang mengatakan bahwa Islam hanya untuk generasi yang telah lalu, hanya untuk dekade terdahulu, sehingga tidak sesuai untuk zaman belakangan. Bantahan ini jelas dusta karena Allah Ta’ala berfirman: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian.” Ini menunjukkan bahwa Islam sesuai untuk setiap zaman dan tempat. Bila pemahaman sebagian orang itu terbatas sehingga mereka tidak mampu memahami Islam, maka aibnya bukan pada Islam, akan tetapi pada cekaknya pemahaman mereka. Hal itu karena agama Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh, yang mencakup segala kemaslahatan manusia hingga Hari Kiamat.
Firman Allah Ta’ala: “Dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku bagi kalian,” yakni dengan agama ini. Agama ini adalah nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada umat manusia. Siapa yang menerima nikmat ini, ia akan mendapatkan manfaat darinya, dan siapa yang tidak menerimanya, maka dosa dan dampak buruknya pasti menimpanya, karena ia telah yang menolak nikmat ini.
Kemudian Allah Ta’ala berfirman: “Dan telah Aku ridai Islam sebagai agama kalian.”
Islam adalah agama yang Allah berfirman tentangnya di awal ayat ini, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian.” Allah telah menyempurnakannya, meridainya bagi diri-Nya dan bagi hamba-hamba-Nya, dan Allah tidak meridai agama selainnya.
Allah Ta’ala berfirman:
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran: 19)
Semua agama sesudah datangnya agama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti Nasrani dan Yahudi adalah agama batil yang tidak diridai oleh Allah Ta’ala.
وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran: 85)
Dalam dua ayat ini terkandung bantahan terhadap orang-orang di zaman ini yang berkata bahwa tiga agama, yaitu Islam, Yahudi dan Nasrani adalah agama yang benar. Semuanya menyampaikan pemeluknya kepada Allah. Ini merupakan kedustaan dan bualan yang besar. Tidak ada agama yang benar sesudah datangnya agama ini kecuali Islam. Sesudah diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan datangnya agama Islam, semua agama seperti Yahudi dan Nasrani dihapus. Semua agama (selain Islam) bisa jadi agama yang diselewengkan atau diganti, atau dihapus dan sudah berakhir masa berlakunya.
Tidak ada agama yang diridai oleh Allah kecuali Islam. Barangsiapa ingin masuk Surga, hendaklah ia memeluk Islam. Barangsiapa memeluk agama selain Islam, ia hanya mendapatkan api Neraka, karena ia menolak agama yang diridai Allah untuk hamba-hamba-Nya.
Agama Yahudi yang tidak diselewengkan (asli) yang merupakan agama Nabi Musa ‘alaihissalam di zamannya adalah agama yang sahih dan diterima, demikian juga agama Nasrani yang tidak diselewengkan (asli). Akan tetapi, sesudah Islam datang, syariat agama-agama itu dihapus. Jadi, tidak ada yang tersisa kecuali Islam. Oleh karena itu, setiap orang wajib mengikuti apa yang Allah perintahkan di setiap zaman dan tempat, dan Allah telah memerintahkan agar mereka mengikuti Islam.
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ ۚ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ
“Katakanlah (wahai Rasul), ‘Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.’ Dan Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang. Katakanlah (wahai Rasul), ‘Taatilah Allah dan Rasul. Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir.’” (QS Ali Imran: 31-32)
Baca juga: ISLAM ADALAH PERATURAN HIDUP YANG SEMPURNA
Baca juga: ISLAM ADALAH AGAMA YANG MEMPERBAIKI MASYARAKAT
Baca juga: KEUTAMAAN WUDU DAN KEISTIMEWAAN UMAT ISLAM
(Syekh Dr Shalih bin Fauzan al-Fauzan)