ADAB DI PASAR

ADAB DI PASAR

Pasar dengan berbagai ragam dan jenisnya merupakan tempat bertemunya para penjual dan pembeli. Mereka berkumpul di sana untuk melakukan muamalah/transaksi jual beli. Inilah yang menjadikan pasar, baik mal, pasar tradisional atau lainnya selalu ramai dikunjungi. Namun, di balik banyaknya manfaat dan keramaiannya, pasar juga menjadi saksi banyaknya perbuatan dosa dan sia-sia, kezaliman, serta kecurangan orang-orang yang berada di dalamnya. Karena keadaan ini sangat melekat pada pasar, maka tidak aneh apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita tentang pasar dengan sabdanya,

 ‏ أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا

Tempat yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar.” (HR Muslim)

Untuk menjauhkan diri dari berbagai kezaliman dan perbuatan dosa atau sia-sia ketika di pasar, Islam mengajarkan kita adab-adab yang harus dilakukan ketika berada di pasar. Adab-adab itu di antaranya adalah:

🔵 Tidak berlama-lama di pasar, sebab di dalamnya banyak kemaksiatan, kecurangan, penipuan, perbuatan sia-sia, dan tidak banyak amalan kebaikan. Di pasar banyak juga perempuan atau laki-laki yang memamerkan diri dengan berbagai jenis pakaian dan perhiasan. Karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَكُونَنَّ إِنِ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا، فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ

Kalau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama kali masuk pasar dan jangan pula menjadi orang yang terakhir keluar darinya, sebab pasar adalah tempat perangnya setan. Di sanalah ia menancapkan benderanya.” (HR Muslim)

🔵 Banyak berzikir ketika memasuki pasar, terutama zikir atau doa berlindung dari godaan dan tipu daya setan. Tidak dipungkiri bahwa pasar adalah pusat semua kebutuhan dunia yang menggiurkan dan dapat melalaikan dari zikir dan niat baik. Hal itu terbukti dengan banyaknya orang yang lalai dan lengah dari zikir serta ucapan atau perbuatan baik. Dengan berzikir, seorang muslim akan terjauhkan dari kelalaian dan dosa-dosa tersebut serta hatinya akan tetap terjaga dari cinta dunia.

Telah diriwayatkan beberapa doa/zikir khusus ketika masuk pasar dengan ganjaran sejuta pahala, dihapuskan sejuta dosa, dan dibangunkan rumah di Surga, namun derajat hadis-hadisnya lemah dan dihasankan oleh Syekh al-Albani. Meski demikian, bukan berarti kita meninggalkan zikir ketika masuk pasar, karena secara umum zikir di tempat ini sangat dianjurkan.

🔵 Tidak masuk pasar kecuali untuk suatu kebutuhan agar bisa menghindari dan menjauhkan diri dari berbagai macam dosa dan kezaliman. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ

Merupakan kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkah sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadis hasan. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

🔵 Tidak mengajak perempuan ke dalam pasar kecuali dibutuhkan. Jikapun perempuan ikut ke pasar, ia wajib memakai pakaian muslimah.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ

Dan janganlah mereka (perempuan) menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (QS an-Nur: 31)

Selain pasar bukan tempat yang nyaman dan aman bagi perempuan karena banyaknya campur baur antara laki-laki dan perempuan, pasar juga bukan tempat yang aman bagi perempuan karena khawatir pengganggu atau preman mengganggu perempuan.

🔵 Hendaklah membeli barang-barang yang bermanfaat. Banyak orang membelanjakan hartanya di pasar untuk barang atau benda yang ia sendiri tidak tahu manfaatnya.

🔵 Hendaklah menjaga pandangan. Adab ini berlaku umum bagi semua orang, baik penjual maupun pembeli, baik laki-laki maupun perempuan.

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…” (QS an-Nur: 30-31)

🔵 Penjual dan pembeli wajib jujur dan amanah dalam melakukan transaksi jual beli. Mereka haram menyembunyikan aib barang dagangan, mencampur-adukkan barang yang bagus dengan barang yang buruk/rusak, atau melakukan penipuan dan kecurangan lainnya.

Allah Ta’ala mencela orang-orang yang curang dan tidak amanah dalam firman-Nya:

وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَ

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang- orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS al-Muthaffifin: 1-3)

Dalam Shahih Muslim, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan (yang dijual). Beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan itu hingga menyentuh makanan yang sudah basah (rusak).

Beliau bertanya,

مَا هَذَا، يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ

Apakah ini, wahai penjual makanan?

Penjual makanan menjawab, “Ini makanan yang terkena air hujan, wahai Rasulullah.”

Beliau bersabda,

أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَىْ يَرَاهُ النَّاسُ، مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى

Mengapa engkau tidak meletakkannya di bagian atas agar orang-orang (para pembeli) dapat melihatnya? Barangsiapa menipu, ia bukan bagian dari kami.” (HR Muslim)

Dengan menjalankan adab-adab di atas kita berharap Allah Ta’ala menjaga hati kita dari cinta dunia dan kelalaian, menjaga raga kita dari ulah orang-orang yang jahat.

Baca juga: SERUAN ISLAM UNTUK BEKERJA

Baca juga: CURANG DALAM TAKARAN DAN TIMBANGAN

Baca juga: HUKUMAN ZINA DAN HOMOSEKS

(Tim Ilmiah Indonesian Community Care Center)

Adab