WAKTU DAN KEUTAMAAN TIDUR SIANG

WAKTU DAN KEUTAMAAN TIDUR SIANG

Syekh Abdullah bin Jabrin hafizhahullah ditanya:

Apakah keutamaan tidur siang dan kapan waktunya?

Syekh Abdullah bin Jabrin hafizhahullah menjawab:

Ibnu Muflih berkata dalam kitab al-Adab al-Kubra, bahwasanya al-Khallal berkata, “Tidur siang beberapa saat sangat dianjurkan.”

Abdullah bin Ahmad berkata, “Ayahku, Ahmad bin Hanbal selalu tidur siang, baik di musim dingin maupun di musim panas. Dia tidak meninggalkannya dan selalu mengajakku untuk melakukannya. Ia berkata, ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, ‘Tidurlah kalian di siang hari, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang.’”

al-Khallal meriwayatkan dari Anas, dia berkata, “Tiga hal yang jika seseorang melakukannya maka puasanya akan ringan, yaitu tidur siang, makan sahur, dan makan sebelum minum.” al-Khallal juga meriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad -orang yang tepercaya mengenai ucapan ayahnya- dia berkata, “Tidur siang menambah daya pikir.”

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaih wa sallam bersabda,

اسْتَعِينُوا بِطَعَامِ السَّحَرِ عَلَى صِيَامِ النَّهَارِ وَبِالْقَيْلُولَةِ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ

Bantulah dirimu dengan makan sahur untuk berpuasa di siang hari, dan dengan tidur siang untuk ibadah malam.” (HR Ibnu Majah dan Abu Bakr Ya’la)

Dari zahir perkataan para sahabat, jelaslah bahwa tidur siang tidak dilarang secara syariat, kecuali setelah Asar. Kita dianjurkan untuk melakukan al-qailah, yaitu tidur siang, baik di musim dingin maupun di musim panas, dan di musim panas adalah lebih baik.

Baca juga: HUKUM SALAT BAGI YANG KETIDURAN ATAU LUPA

Baca juga: MIMPI MELIHAT ORANG YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA

Baca juga: ADAB BAGI ORANG YANG BERUTANG

(Syekh Abdullah bin Jabrin)

Serba-Serbi